Mengenal Lensa Kamera DSLR

Lensa adalah alat yang bertugas mengubah obyek sasaran menjadi bayangan (memproyeksikan) ke dalam kamera. Berikut ini adalah hal-hal mengenai lensa yang harus dipahami.

Jenis Lensa

Sampai saat ini lensa dibagi menjadi enam jenis: lensa prime, lensa lebar (wide), lensa panjang (tele), lensa zoom, lensa makro dan lensa sapu jagad (zoom all-around/super zoom).

Lensa prime adalah lensa yang pandangannya sesuai mata manusia. Biasa dipasang pada kamera-kamera saku. Lensa ini memiliki panjang fokal (focal length) setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan, biasanya sekitar 50 mm. Dengan diameter seperti ini, kamera akan terasa lebih ringan. Lensa ini biasanya mempunyai nilai f kecil (bukaan diafragma besar). Contoh nilai f pada kamera lensa ini adalah f/1.4, f/1.8. Dengan bukaan yang besar ini, maka lensa ini cocok digunakan di cahaya rendah (low light) dan menghasilkan depth of field (DOF) tipis. Boleh juga jika mau keren dengan teknik blur latar belakang.

Sayangnya focal length yang paten menyebabkan fotographer harus maju mundur sendiri terhadap obyek untuk mengganti focal length. Disinilah letak perbedaan lensa prime dan lensa zoom. lensa prime cuma punya satu focal length sedangkan lensa zoom adalah variabel focal length. Jika Anda hanya sekedar ingin mendokumentasikan peristiwa, membuat potret, sering membuat foto di tempat agak gelap, foto jarak dekat, maka kamera fixed lens sudah lebih dari cukup.

Canon Prime Lens 50 mm f1.8

Lensa Sudut lebar (wide) menghasilkan foto dengan bidang horisontal lebih banyak daripada lensa biasa karena mempunyai panjang fokus lebih pendek dari lensa normal. Fotographer bisa mengotak-atik kamera sehingga menghasilkan Depth of field (DOF) tipis dan perspektif wajah hampir seperti aslinya.

Fotographer sering menggunakan lensa jenis ini untuk merekam obyek dekat, gambar pemandangan alam, atau bentuk-bentuk bangunan (arsitektur), bahkan ada yang menggunakan untuk foto prewedding demi efek tertentu.

Dengan panjang focal length wide angle-nya berkisar 10 mm hingga 30 mm, lensa ini mampu menyuguhkan kesan dramastis dan luas.

Lensa Sudut Lebar Canon EFS-S 10-22 mm f/3.5-4.5 USM


Lensa tele adalah susunan lensa komposit telephoto group yang ditemukan Peter Barlow. Cocok digunakan untuk mengambil foto jarak jauh dengan hasil bagus. Bokeh yang baik (DOF tipis) sebagai alasannya. Bisa dikatakan hampir menyamai hasil lensa prime. Tetapi ukuran lensa yang diatas 100 mm terkadang membuat kamera menjadi berat, sehingga sangat disarankan membeli kamera dengan fungsi stabilizer agar guncangan kamera tidak mengganggu hasil jepretan.

Umumnya, lensa tele ditawarkan dengan ukuran 70-300 mm (lebih mahal) atau 55-220 mm (lebih murah). Satu hal yang perlu diperhatikan untuk lensa tele berharga ekonomis biasanya mempunyai nilai variabel aperture/bukaan diafragma. Maksudnya adalah bukaannya tidak terkunci di satu nilai, misal f/5-5.6. Dengan demikian semakin di zoom, bukaan diafragma-nya semakin kecil. Hal ini perlu diperhatikan saat menginginkan latar belakang blur. Sebab dengan nilai f yang paten, semakin besar bukaan akan semakin mengaburkan latar belakang, tetapi dengan aperture variabel, maka semakin di-zoom semakin bukaan mengecil sehingga justru lebih tidak blur.
Lensa Tele Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III USM

Lensa Makro termasuk lensa spesial. Biasanya digunakan untuk memotret benda-benda berukuran kecil atau butuh menampakkan detil, misal mata serangga.


Lensa Makro Canon EF 100mm f/2.8 IS USM
Lensa sapu jagad/zoom all-around/super zoom termasuk lensa gabungan lensa wide dan lensa tele.Diperkenalkan pertama kali oleh Voigtlander di tahun 1959.Biasanya lensa ini mempunyai faktor focal length lebih dari 5x. Disamping aperture variabel (sehingga agak hati-hati untuk membuat latar blur), bukaan lensa ini juga tidak besar-besar amat. Paling f/2.8. Sehingga untuk low light tidak maksimal. Bandingkan dengan lensa prime yang sampai f/1.4.

Lebih baik memilih kamera dengan fasilitas stabilizer jika Anda ingin memiliki lensa ini. Enaknya punya lensa jenis ini adalah "tidak perlu membawa banyak lensa". Hanya saja, belum tentu kualitas foto lebih bagus dari lensa di bawahnya, entah itu standar zoom atau bahkan lensa prime. (tergantung keterampilan fotograper juga, sih).

Lensa Super Zoom Canon EF-S 18-135mm IS f/3.5-5.6

Penampakan lensa ini juga cukup tambun, sehingga berat. Ada lensa superzoom yang beratnya sampai 1,5 Kg. Nah, lho! Capek nih bahu.

Diameter Lensa
Ada 2 jenis diameter lensa. Full Frame dan Cropped Sensor. Perbedaannya mereka hanya terlentak dari seberapa banyak obyek yang menjadi foto. Jika Anda mengambil obyek yang sama, dengan jarak sama dan saat yang sama, tetapi menggunakan jenis lensa yang berbeda, satunya lensa full frame dan satunya lagi adalah cropped sensor, maka Anda akan melihat ada gambar yang hilang (karena terpotong sensor).

Lensa full frame adalah lensa yang setara untuk lensa film SLR 35 mm. Kenapa kok standar lensa mengacu pada film 35 mm? Sebab penggunaan ukuran 35 mm terbukti lebih ekonomis jika dipandang dari sisi kualitas dan harga sejak tahun 1909.

Pada dasarnya jenis kamera tertentu diperuntukkan untuk lensa tertentu pula. Kamera full frame (DSLR full frame atau SLR film 35 mm) memakai lensa full frame, begitu juga kamera crop sensor memakai lensa crop sensor. Tetapi kita bisa memasangkan lensa cropped sensor pada kamera full frame. Akibatnya akan timbul lingkaran di bagian luar foto (vignetting).

Lensa cropped sensor menghasilkan dimensi gambar yang lebih kecil dari lensa full frame. Ada dua jenis cropped sensor yang umum di pasaran, yaitu APS-C dan APS-H. Gambar hasil APS-H lebih kecil dari full frame tetapi masih lebih besar dari APS-C.

Kamera saku mempunyai faktor krop sekitar 4x s.d. 6x, sedangkan kamera semi-profesional sekitar 2.7x s.d. 5.6x. Lantas untuk apa kita tahu hal-hal begini? Pandanglah ada kasus seperti ini. Anda biasa menggunakan focal length 80 mm pada kamera tertentu. Berapakah persamaan 80 mm pada kamera cropped sensor dengan faktor krop 1.6? Jawabnya adalah 50 mm. Kok tahu? Sebab 1.6 x 50 = 80 mm.

Perhatikan kode-kode pada mereka tertentu untuk membeli lensa cropped sensor dan full frame sesuai merek yang bersangkutan. Merek Canon memakai kode Electro Focus(EF-S) , DX untuk Nikon, DA pada mereka Pentax, atau DC pada merek Sigma untuk cropped sensor sedangkan EF (Canon), FX (Nikon) atau DG (Sigma) untuk lensa full frame.

Focal Length
Focal length adalah ukuran lensa yang dinyatakan dalam milileter. Focal length menyatakan jarak antara lensa dan sensor gambar ketika obyek sasaran sudah fokus. Sudut pandang (angle of view) ditentukan oleh focal length. Semakin kecil nilai mililter-nya akan semakin lebar sudut ambilnya (wide angle) dan semakin kecil gambarnya. Oleh karena itu, lensa sudut lebar mempunyai nilai focal length kecil: 10-20mm, sedangkan lensa tele mempunyai sudut ambil kecil dan semakin besar gambar

Mengenal Lensa Kamera DSLR Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Good Dreamer

0 komentar:

Posting Komentar