Kapan Menggunakan Aperture Priority, Shutter Speed Priority, dan Manual Mode?


Setiap orang pasti sering memakai mode fully automatic/Scene Intelligence Auto saat pertama kali mempunyai kamera DSLR pertama kali. Mode ini memang memungkinkan orang tinggal jepret tombol. Tidak perlu memikirkan tetek bengek ISO, shutter speed atau aperture. Namun sering berjalannya waktu, kita tidak hanya ingin punya sekedar foto dokumentasi. Suatu saat kita lebih ingin berlama-lama memandang suatu foto karena ada hal menarik di dalamnya. Foto sebagai hasil suatu pikiran seni. Kita mulai mengotak-atik mode lain. Tetapi mode mana yang kita gunakan untuk keadaan tertentu. Dengan kata lain, saat apa kita menggunakan aperture priority? Kapan menggunakan shutter speed priority atau bahkan mode serba pikir seperti manual mode?

Aperture Priority 
Saya berseri-seri memandang kawasan wisata mangrove di depan saya. Bayangan obyek-obyek khas hutan bakau yang akan menjadi koleksi foto saya membuat saya segera jepret sana-sini. Saat itu saya menggunakan P mode. Hasilnya sungguh mengecewakan, karena saya tidak terlalu jelas melihat pada layar LCD karena banyak sinar matahari, saya pede aja dengan hasil foto saya tanpa melihat hasil jadinya. Foto-foto saya banyak yang terlalu terang.

Pada suasana tempat foto yang banyak sinar, lebih baik memakai aperture priority mode. Mode ini membuat Anda tidak perlu berpikir apakah foto Anda terlalu terang atau gelap. Anda hanya berpikir masalah kedalaman ruang tajam (depth of field) saja. ISO dan Shutter serahkan pada kamera DSLR Anda. Cobalah mulai dari F/8. Suatu hal yang kita ingat, semakin besar angka aperture, semakin sedikit sinar yang masuk, sehingga gambar menjadi lebih gelap. Contoh, foto F/16 lebih gelap dari F/2.8. Begitu juga harus kita ketahui, banyak lensa mempunyai aperture variabel sesuai dengan focal length yang digunakan. Biasanya semakin besar focal length juga semakin besar aperture. 

Shutter Speed Priority
Jika aperture priority digunakan untuk sinar-banyak, maka untuk sinar-sedikit, kita sebaiknya menggunakan shutter speed priority. Kecepatan shutter mempengaruhi sinar yang masuk. Semakin cepat, semakin gelap. Maka Anda harus menguraingi shutter jika mendapati gambar Anda terlalu gelap. Focal length juga berpengaruh pada shutter speed sebab focal length mempengaruhi batas minimal f-stop. Contoh foto-foto yang sebaiknya memerlukan mode ini adalah: pemotretan suasana matahari terbit/tenggelam, pemotretan malam hari atau pemotretan dengan efek starburst (sinar seperti cahaya bintang)

Manual Mode
Menual memungkinkan Anda mengatur ISO, aperture, dan shutter secara mandiri. Manual mode adalah mode banyak-pikir, sehingga tidak sesuai jika ingin bergerak cepat pada keadaan-keadaan obyek foto yang berganti-ganti. Namun manual mode memungkinkan Anda mengontrol segala aspek yang dibutuhkan karena selera kamera bisa saja berbeda dengan Anda.

Apa yang saya utarakan diatas bukan harga mati. Anda bisa saja menggunakan shutter speed priority untuk cahaya banyak, atau sebaliknya. Pedoman diatas adalah langkah awal. Nantinya dengan pengalaman yang semakin bertambah, Anda akan tahu ISO, shutter, atau aperture yang bagaimana untuk keadaan tertentu. 

Kapan Menggunakan Aperture Priority, Shutter Speed Priority, dan Manual Mode? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Good Dreamer

0 komentar:

Posting Komentar